Presentasi Jeremy Scott merupakan akhir yang brilian untuk koleksinya–dan merupakan jawaban yang jenaka bagi semua pengkritiknya, yang di masa lalu telah menuduhnya memproduksi pakaian aneh yang tidak akan dikenakan oleh siapa pun. Scott merangkum–dan melangkah lebih jauh–tema-tema yang mendominasi musim ini: kemewahan sederhana, referensi tahun 80-an, dan keseksian wanita pekerja. Pertunjukannya dibuka dengan serangkaian jas tan berbahu kuat, gaun wrap, dan setelan blazer. “Sempurna untuk makan siang atau pertemuan PTA,” kata Scott yang bertindak sebagai pembawa acara. Mengomentari dengan tajam tren branding saat ini, Scott juga memproduksi rangkaian tas jinjing, tas, dan tas genggamnya sendiri, dan menghiasi semuanya dengan namanya. Setelah seharian yang melelahkan di kantor, para gadis perlu bersantai di lapangan tenis, tentunya dengan mengenakan gaun minim berbahan rajut berwarna biru muda, jaket olahraga dengan lengan yang bisa dilepas, dan pelindung campy. Dan untuk pakaian malam, Scott membuktikan bahwa selain humor dan bakatnya, dia juga punya banyak keberanian. “Diva Atlantis” miliknya dibalut sifon pastel yang hampir bersifat pornografi, mengingatkan pada bintang film biru Swedia sekitar tahun 1980. Vive aku avant-garde!